Teror Surat Kaleng



 Teror Surat Kaleng

Oleh : Nur Budianah

Teror demi teror melalui surat kaleng membuat semua pengurus harus waspada. Entah apa yang membuat mereka meneror Jimmy dan kawan-kawan serta organisasi mereka terus menerus.

__________________________________

Ikatan Mahasiswa Muslim Bina Mandiri (IMMBM) merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Kampus Biru swasta Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Bina Mandiri. Organisasi yang fokus dalam mengadakan kegiatan-kegiatan islami seperti Perayaan Hari Besar Islam, mengajak seluruh Mahasiswa mempelajari cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar, menghafal serta mentadaburinya. Mereka juga membentuk kelompok belajar sesuai jurusan yang dibuka untuk umum.

Dengan kegigihan dan keyakinan dalam menebar kebaikan, banyak Mahasiswa yang tertarik ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut, bahkan sebagian dari mereka ingin bergabung menjadi pengurus membersamai dalam organisasi. Baik dari anggota Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya seperti Petualang Alam, Seniman Bina Mandiri dan UKM lainnya serta Mahasiswa di luar UKM. 

Kemajuan dan prestasi yang diukir Organisasi ini membuat Rektor dan Yayasan merasa bangga akan semua upaya dalam menebar manfaat untuk seluruh Mahasiswa. Bahkan berpikir untuk memberikan penghargaan, namun ternyata semua ini membuat salah satu pihak merasa tidak suka dan cemburu. Entah ia adalah salah satu anggota UKM lain atau ia hanya seorang Mahasiswa yang fokus kuliah tanpa ikut organisasi di kampus.

 ***

'kalian lancang sekali, berani-beraninya mengajak seluruh Mahasiswa masuk ke dalam organisasi kalian. Teman kami banyak yang masuk ke organisasi kalian. Kami tidak terima, lihat saja tunggu perhitungan dari kami'

Satu-satunya surat yang berisi ancaman berada di antara surat-surat lain berisi saran, kritik bahkan pujian yang berada  dalam kotak saran milik IMMBM. Kotak saran ini memang disediakan dan diletakkan di beberapa titik kampus biru ini, guna mengetahui kritik dan saran dari seluruh mahasiswa untuk kemajuan organisasi.

"Lihat kertas ini, bagaimana jika ini sebuah teror yang sengaja diarahkan pada kita?" tanya Ayu, salah satu pengurus di sana.

"Tenang dulu, jangan gegabah langsung menebak ini adalah sebuah teror. Ingat, kampus ini kampus muslim semua mahasiswanya muslim, bisa jadi mereka hanya mengingatkan kita agar tetap mampu menjalin hubungan yang baik dengan semua elemen kampus," jelas Dedi wakil ketua IMMBM mencoba menenangkan semua teman-teman pengurus.

"Mohon teman-teman tenang namun kita harus tetap waspada. Mulai hari ini hindari pulang malam dari kampus, selepas kuliah dan menyelesaikan tugas organisasi harap teman-teman segera pulang. Kita batasi jam 21.00 semua kegiatan organisasi seperti rapat dan lainnya harus selesai," pinta Jimmy selaku ketua.

***

Dua pekan setelah surat kaleng yang berisi ancaman itu, terjadi peristiwa aneh kepada Ana, ketua keputrian IMMBM. Selepas kuliah malam selesai, Ana berniat segera pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Setiba di parkiran hendak mengambil motor, ternyata motor Ana tidak bisa menyala sama sekali dan setelah dicek bensin motor ana kosong kering. Padahal saat berangkat ke kampus, Ana mengisi penuh bensin motornya.

"Mba Mira aku minta tolong dong, aku nginep di kost Mba malam ini yah karena motor aku bensinnya kosong kering banget, padahal sore saat menuju kampus aku isi penuh," Ana menelpon Mba Mira salah satu pengurus senior.

"Kok bisa Ana? Boleh banget dong, tapi tunggu yah setengah jam lagi aku baru selesai kuliah," jawab Mira dengan senang hati.

"Ok Mba, jujur aku jadi kepikiran dengan surat kaleng berisi teror itu Mba. Apa ini ada hubungannya dengan surat itu?" Tanya Ana dengan nada suara khawatir dan gelisah.

"An tenang yah, sekarang kamu ke depan kelas aku, alhamdulillah sudah mau selesai nih mata kuliahnya," Mira mencoba menenangkan Ana.

***

'Kalian tidak ada kapoknya yah, masih saja mengajak Mahasiswa ikut aktif kegiatan kalian bahkan kalian rekrut menjadi pengurus. Jika kalian masih seperti ini, lihat apa yang akan kami lakukan selanjutnya. Cam kan itu!!!'

Surat kaleng kedua didapatkan kembali dari dalam kotak saran milik IMMBM. Kali ini pesan yang disampaikan lebih meneror, karena ditulis menggunakan tinta pulpen berwarna merah serta di bagian bawah disertai gambar bercorak tetesan darah.

"Apa sih salah kita sebenarnya? Kita mengajak Mahasiswa dengan baik dan kita tidak pernah memaksa mereka untuk ikut gabung bersama kita. Sebenci itu mereka sama kita," ujar Reni salah satu pengurus divisi Kaderisasi yang khawatir akan isi pesan dalam surat kaleng tersebut.

"Tenang, kita tidak boleh sampai terpancing emosi. Harus tetap berusaha berpikir jernih," Jimmy selaku ketua berusaha tetap tenang dan menenangkan teman-teman.

***

Kecelakaan ringan terjadi antara seorang Mahasiswa beratribut lengkap sarung tangan, masker wajah dan helm full face, kaca mata hitam, jaket hitam tebal berlogo salah satu UKM di Kampus Biru tersebut. Ia mengendarai motornya hendak ke luar kampus dan menabrak Jimmy yang sedang berjalan hendak masuk ke Kampus.

Mahasiswa tersebut jatuh, begitu juga dengan Jimmy terserempet dan terjatuh dengan luka di bagian siku karena membentur pinggiran taman. Jimmy segera bangkit menghampiri mahasiswa tersebut dan membantu mengangkat motornya. Kondisi kampus di siang hari memaang sangat sepi, ramai kembali pada sore hari dengan sejumlah mahasiswa yang mengambil kuliah malam.

"Siapa sih orang itu? Mahasiswa jurusan apa dia? Kita harus melaporkannya, ente lihat jelas nggak logo UKM yang ada di jaketnya tadi? Kita ke UKS yah," Dedi yang ternyata berada tak jauh dari Jimmy dan melihat kejadiannya, segera berlari menghampiri dan menolong Jimmy.

"Ini tidak bisa dibiarkan, bisa saja orang itu sengaja melakukan semua ini. Buktinya setelah nabrak ente dan ente tolong dia, dia malah langsung kabur tanpa meminta maaf dan menolong ente Jim, jangan-jangan ini ada hubungannya dengan surat kaleng itu," Dedi berjalan mondar mandir memperlihatkan kegeramannya di depan Jimmy yang sedang diobati petugas UKS.

"Sudah tenang dulu, nanti kita bahas di sekretariat," balas Jimmy dengan senyuman.

***

Selesai para pengurus IMMBM mengajar mahasiswa mengkaji Al-Quran dan kelompok belajar, semua melanjutkan berkumpul ke ruang rapat.

"Bagaimana perkembangan jumlah mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Al-Qur'an dan kelompok belajar kita hingga hari ini Raihan?" tanya Jimmy kepada Raihan sebagai penanggung jawab.

"Alhamdulillah semakin bertambah banyak," jawab Raihan.

"Alhamdulillah berarti dari sini kita bisa tahu sejauh mana organisasi kita dan juga program-program yang kita tawarkan bisa diterima oleh seluruh Mahasiswa," sahut Jimmy.

"Ada lagi surat kaleng yang masuk ke kotak saran nih," teriak Reni yang sedang membuka lembaran saran dan kritik yang diambil dari kotak saran.

'Saat ini kalian boleh merasa tenang. Ingat, semuanya akan segera kami akhiri!!!'

"Apa maksud surat teror kali ini? Berisi ancaman kah atau dia memberitahukan pada kita kalau dia menyerah?" Tanya Reni dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Kita harus segera menyelidiki semua ini agar tidak berlanjut dan membuat teman-teman merasa terancam. Malam dan siang hari di saat kampus sepi mungkin dijadikan orang ini sebagai kesempatan untuk memasukkan teror surat kaleng ini. Kita harus memantau bergantian di setiap titik kotak saran," sahut Raihan.

"Setelah kita tahu nanti, kira-kira apa yang teman-teman mau lakukan? Menghakiminya? Melaporkannya sehingga dia di rumahkan atau bahkan di drop out dari kampus? Ini yang kalian ingin lakukan?" Tanya Jimmy tegas.

Semua yang berada di ruang rapat terdiam, suasana rapat menjadi hening seketika.

"Hari ini kita tutup kasus teror surat kaleng ini. Mulai besok kita bina hubungan baik dengan seluruh UKM, jalin kerjasama dengan mereka. Jalin kerjasama dengan petualang alam untuk acara rekrutmen pengurus berikutnya. Jalin kerjasama dengan UKM Seniman Bina Mandiri untuk acara kita Perayaan Hari Besar Islam atau lainnya. Jalin juga kerjasama dengan UKM lainnya dan sinergikan dengan kegiatan-kegiatan kita. Semoga dengan usaha ini, kita bisa diterima oleh semua elemen Kampus. Persaudaraan terbina, persahabatan terjalin," jelas dan pinta Jimmy.

Rupanya, Jimmy telah terlebih dahulu membina hubungan baik dengan semua UKM setelah beberapa peristiwa dialami teman-teman dan juga dirinya sendiri. Usaha ini berhasil membuat sang pelaku terpesona akan kharisma Jimmy yang tidak mudah terpancing emosi, namun menyelesaikan dengan merangkul sesama. Biarlah pelaku teror surat kaleng ini menjadi rahasia antara Jimmy dan pelakunya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahkota Terindah dan jubah kemuliaan untukmu Ayah, Ibu

Resume Materi Hari Pertama BM Gel 25-26

Lentera di Hati Bintang