MUSAFIR
Musafir
Oleh: Nur Budianah
Terompah usang siap menyambut kerikil tajam yang menyapa
Di tengah lautan insan tetaplah jua sebatang kara
Persaudaraan seluas samudra tak ada satupun teman abadi
Pertemuan sesaat mengokohkan akar kerinduan sejati
Rerumputan saling berbisik
Ia tak acuhkan karena kekasih hati lebih dekat dari urat lehernya
Kicau burung menemani menyambut hari
Tercukupi segala meski tak secuilpun bekal dibawanya
Buana tempat singgah sementara
Tak mampu menyilaukan netranya
Tak mampu meruntuhkan tegar karangnya
Buntara berkobar tuju kedamaian atma
Kesahajaannya membuat tamak segan merayu
Kelembutannya mengalahkan api yang menyulut
Ketegarannya menghalau ombak yang menghempas
Sejatinya insan hanyalah Musafir di setiap desah napas
Bekasi, 2 Juni 2022
Komentar
Semangat terus yah Ibu, saya juga terus belajar Bu💪😍