Candala Memeluk Mesra

Candala Memeluk Mesra Oleh: Nur Budianah Kebersamaan biasanya menjadi moment menyenangkan dan dinanti-nanti bagi banyak orang, namun tidak untukku. Kebersamaan selalu berujung candala, dialah pemenang perang batin dalam jiwaku. Gemuruh dada membuatku ingin segera kembali pada kesunyian, sunyi hanya bertemankan aku seorang. Entah kenapa candala setia memeluk mesra setiap kali berusaha kuat mengumpulkan cukup energi, agar aku mampu berada di antara banyak tawa dan kata. Lagi-lagi, jemariku tak bisa diam barang sejenak. Mereka berusaha meraba dan menari-nari agar mampu menyingkirkan candala yang selalu berusaha kuat memeluk mesra. Entah seperti apa tatapan yang tertuju padaku, penilaian seperti apa yang muncul akan kehadiranku. Aku hanya bisa mempertahankan energiku beberapa waktu saja. Jika melebihi batas energi yang kumiliki, maka kelelahan dan kegelisahan berusaha merasuk merajai relung jiwaku. Lagi-lagi candala berhasil menjadi pemenang menguasai. Kehadirannya mungkin telah Tuhan takd...